Saya pertama kali mengenal pipa PPR saat merenovasi rumah untuk mengganti saluran air panas. Rekomendasi tukang dan informasi dari toko bangunan menyebutkan bahwa pipa ini lebih tahan lama dibanding PVC.
Setelah digunakan, saya merasakan sendiri keunggulannya, tapi juga menemukan beberapa keterbatasan.
Pemasangan pipa PPR memang terasa lebih “profesional”. Sistem penyambungannya menggunakan alat pemanas khusus, sehingga tidak cukup hanya dilem seperti pipa PVC.
Ini membuat sambungan lebih kuat dan tidak mudah bocor. Kualitas air juga terjaga karena pipa ini tidak berkarat dan tidak bereaksi dengan bahan kimia.
Saya memasangnya di bagian air panas dan hasilnya sejauh ini memuaskan—tidak ada kebocoran, dan air tetap jernih.
Namun, dari sisi biaya, pipa ini memang bukan pilihan termurah. Selain harga pipa dan fitting yang cukup mahal, saya juga harus menyewa tukang yang punya alat dan keahlian khusus.
Jika kamu ingin memasang sendiri tanpa pengalaman, besar kemungkinan sambungannya tidak akan maksimal.
Bagi yang mementingkan kualitas dan jangka panjang, pipa PPR adalah investasi yang sangat layak.
Tapi untuk proyek kecil atau dengan dana terbatas, kamu perlu pertimbangkan ulang karena biaya awal dan teknis pemasangannya lebih tinggi.
Kelebihan Pipa PPR
•Tahan terhadap suhu tinggi dan tekanan
•Tidak mudah bocor berkat sistem heat fusion
•Tidak berkarat dan aman untuk air bersih
•Umur panjang (hingga puluhan tahun)
•Ramah lingkungan dan bisa didaur ulang
Kekurangan Pipa PPR
•Pemasangan butuh alat khusus
•Biaya material dan fitting lebih mahal
•Kurang fleksibel, tidak bisa dibengkokkan
•Tidak cocok untuk paparan sinar matahari langsung
•Perlu teknisi yang terlatih