Sistem perpipaan dalam industri memerlukan sambungan yang tepat untuk memastikan aliran cairan atau gas berjalan aman, efisien, dan tahan lama.
Jenis sambungan pipa yang digunakan sangat tergantung pada tekanan, suhu, jenis fluida, serta standar industri yang berlaku.
Berikut ini adalah beberapa jenis sambungan pipa yang umum digunakan di berbagai sektor industri, termasuk makanan, kimia, dan farmasi.
1. Sambungan Socket (Socket Weld Joint)
Sambungan socket merupakan jenis sambungan permanen yang dibuat dengan cara mengelas ujung pipa ke dalam fitting. Umumnya digunakan pada sistem bertekanan tinggi dan ukuran pipa kecil hingga sedang.
Kelebihan:
2. Sambungan Flange (Flanged Joint)
Sambungan flange menghubungkan dua pipa dengan pelat cakram (flange) yang dibaut. Tipe ini banyak digunakan pada sistem perpipaan besar atau instalasi yang memerlukan perawatan rutin.
Kelebihan:
3. Sambungan Ulir (Threaded Joint)
Sambungan ulir digunakan dengan memutar dan mengencangkan ulir pada ujung pipa dan fitting. Umumnya digunakan pada instalasi kecil dan tekanan rendah.
Kelebihan:
4. Sambungan Las (Butt Weld Joint)
Jenis ini menyambungkan dua ujung pipa langsung dengan pengelasan. Digunakan untuk sistem dengan tekanan tinggi dan fluida berbahaya, seperti di industri kimia dan farmasi.
Kelebihan:
5. Sambungan Kompresi (Compression Joint)
Sambungan ini menggunakan ring dan mur pengencang untuk menghubungkan pipa. Sering digunakan untuk pipa kecil di sistem air bersih atau gas bertekanan rendah.
Kelebihan:
Kesimpulan
Memilih jenis sambungan pipa yang tepat sangat penting untuk menjaga efisiensi, keselamatan, dan daya tahan sistem instalasi.
Faktor seperti tekanan, suhu, kemudahan perawatan, serta jenis cairan atau gas yang dialirkan harus menjadi pertimbangan utama dalam memilih sambungan.