Pusat HDPE – Pipa paralon umumnya digunakan di rumah untuk kebutuhan air. Baik untuk mengalirkan air dari mesin air di penampungan air atau dari sumur hingga ke keran keran kamar mandi hingga wastafel. Paralon adalah bahan yang paling umum dan sering ditemukan di hunian. Bentuknya yang kecil dan kuat membuatnya jadi pilihan terbaik.
Bukan hanya air saja yang bisa ditampung, namun kabel kabel listrik juga bisa dilindungi oleh pipa paralon. Pipa paralon lebih efektif untuk menggantikan pipa besi karena dari unggul dalam beberapa aspek seperti anti karat, anti asam alkali dan bahannya ringan tidak seperti besi yang mudah berkarat sehingga berbahaya jika mengalirkan air.
Pipa paralon ini sangat multifungsi dan diminati karena harganya yang tidak mahal. Bahannya pun bermacam-macam serta kualitasnya yang berbeda-beda. Diameternya juga berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan Anda. Pipa-pipa paralon yang biasa Anda temukan di pasar umumnya merupakan produk impor yang memiliki standar JIS atau Japanese Industrial Standar.
Produk ini memiliki kualitas dan kekuatan yang baik. Setidaknya ada tiga jenis pipa paralon dengan standar JIS yang berbeda dalam segi diameter dan ketebalan. Seperti apa pipa paralon dengan Japanese Industrial Standard?
Baca Juga : Kegunaan dan Kelebihan Pipa Air PEX (Cross-Linked Polyethylene)
Salah satu jenis pipa paralon JIS adalah pipa paralon tipe AW. Jenis ini merupakan pipa paralon yang paling tebal diantara jenis paralon JIS lainnya. Kekuatannya mencapai 10 kgf/ cm2. Anda bisa memilih tipe AW dalam berbagai diameter sesuai dengan kebutuhan Anda, mulai dari setengah inchi hingga 10 inchi.
Pipa paralon tipe AW bisa digunakan untuk saluran air dengan tekanan yang cukup tinggi seperti mengalirkan air dari pompa air ke dalam rumah. Tipe AW juga sangat kuat dan tahan banting dan tidak mudah pecah. Dari segi fleksibilitas pun termasuk dalam ukuran yang lentur dan baik.
Baca Juga : Pipa Air CPVC untuk Instalasi Saluran Air Panas dan Dingin
Tipe lainnya dari paralon JIS adalah tipe D. Tipe ini kualitasnya di bawah tipe AW satu tingkat. Pipa paralon D tidak terlalu tebal, dan lebih tipis dibandingkan dengan tipe AW, karena ketebalannya yang rendah pula, pipa paralon tipe D hanya sanggup menahan tekanan air 5 kgf/cm2.
Anda tidak bisa menggunakan pipa ini untuk mengalirkan air dengan tekanan yang tinggi. Jika dilakukan, ditakutkan pipa akan patah atau pecah. Diameter yang tersedia berkisar antara 1,25 inchi hingga 10 inchi. Jika Anda memilih tipe D lebih baik Anda memasangnya untuk mengalirkan air dengan tekanan yang sedang saja seperti pemasangan pada penampungan air ke keran.
Baca Juga : Pipa Air PVC-O untuk Saluran Air yang Tahan Lama
Dan yang terakhir adalah pipa paralon standar JIS tipe C. Ketebalan dinding dari tipe C ini paling tipis. Jika dibandingkan dengan tipe A dan D sangat berbeda jauh dalam segi kekuatan. Pipa paralon tipe C mudah patah dan mudah pecah sehingga Anda tidak bisa menggunakannya untuk mengalirkan air dengan debit dan tekanan yang besar.
Sebaliknya, Anda bisa menggunakan pipa ini untuk penampungan benda yang tidak memberikan tekanan seperti pelindung pada kabel yang ditanam di dinding. Diameter yang tersedia untuk pipa paralon JIS tipe C ini berukuran dari 5/8 inchi hingga 5 inchi. Tipe C ini cenderung lebih kecil dibandingkan dengan tipe pipa paralon lainnya.
Itulah beberapa tipe pipa paralon standar JIS sesuai dengan ketebalan dinding pipa, kekuatan, tekananan yang bisa ditahan, hingga kerapuhannya. Anda bisa menyesuaikan kebutuhan Anda dengan paralon yang dipilih.
Klik disini untuk mengenai Distributor Pipa
Alamat : Ruko Darmo Galeria Blok B-16 Jl. Mayjen Sungkono 75 Gunung sari,Dukuh Pakis,Surabaya 60225 Jawa Timur, Indonesia
No HP : 0813-90000-280/270
Telp Kantor : 031-5675-722.
Email : info@pusathdpe.co.id
Fax : 031-5675-722.
Baca Juga : Getaran Pipa Gas di Karangawen Menyebabkan Puluhan Rumah Warga Rusak