Jakarta – Menanggapi keluhan pelanggan terkait lonjakan tagihan air, Direktur Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Alam, Iwan Setiawan, menegaskan bahwa hal tersebut bukan disebabkan oleh kenaikan tarif, melainkan kemungkinan adanya kebocoran pipa setelah meteran air di rumah pelanggan.
Iwan menjelaskan bahwa sebelumnya aliran air ke rumah pelanggan cenderung kecil. Namun, dengan meningkatnya tekanan air, aliran menjadi lebih deras, yang dapat menyebabkan pipa longgar atau bocor di dalam rumah.
“Kemungkinan besar tagihan membengkak karena ada kebocoran setelah water meter. Dulu alirannya kecil, sekarang lebih deras. Kami mengimbau pelanggan untuk mengecek kran air yang mungkin lupa dimatikan atau memeriksa kemungkinan kebocoran akibat tekanan yang lebih kuat,” ujarnya pada Senin (3/3/2025).
Ia juga memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada kenaikan tarif air PDAM. Jika tagihan meningkat, pelanggan disarankan untuk mengecek apakah ada kebocoran atau kelalaian seperti lupa menutup kran air saat meninggalkan rumah.
“Ada yang bertanya, ‘Pak, kenapa tagihan saya sekarang mahal? Apakah tarif PDAM naik?’ Saya tegaskan, tarif PDAM tidak naik. Hanya saja, pelayanan meningkat dengan aliran air yang lebih deras. Oleh karena itu, pelanggan juga perlu lebih memperhatikan kondisi instalasi air di rumah mereka,” jelasnya.
Iwan menambahkan bahwa penyesuaian tarif terakhir dilakukan pada akhir 2021, dan hingga kini belum ada perubahan tarif.
“Kami sudah hampir empat tahun tidak menaikkan tarif. Jika tagihan melonjak tiba-tiba, besar kemungkinan ada kebocoran, dan tanggung jawab atas kebocoran setelah meteran berada di pihak pelanggan,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi hal ini, PDAM Tirta Alam telah menugaskan tim lapangan untuk segera menindaklanjuti setiap aduan masyarakat. Jika ada kebocoran atau kerusakan, pelanggan diimbau segera melapor agar dapat ditangani secepatnya.
“Setiap ada aduan, tim kami akan segera turun ke lapangan untuk membantu. Jika ada kran yang rusak, kami langsung tangani agar pelanggan tidak mengalami lonjakan tagihan akibat kebocoran,” tutup Iwan.