Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kepulauan Sangihe selama beberapa hari terakhir telah menyebabkan bencana tanah longsor dan pohon tumbang di berbagai lokasi. Dampak dari kejadian ini turut mengganggu infrastruktur air bersih, termasuk jaringan pipa milik Perumda Ake’U Banua yang mengalami kerusakan di beberapa titik.
Direktur Perumda Ake’U Banua, Teguh Prahara Salainti, pada Selasa (25/3/2025), mengungkapkan bahwa sumber air untuk perusahaan daerah ini berasal dari sungai. Ketika hujan deras turun dan tanah longsor terjadi, air di sungai menjadi sangat keruh, yang berdampak pada sistem distribusi air ke pelanggan.
Akibat longsor, beberapa pipa transmisi utama dengan diameter 6 inci dan 12 inci mengalami putus di wilayah Kolongan, Mahena, dan Manente.
“Kemarin saya turun langsung bersama tim untuk melakukan perbaikan. Di Kolongan Akembawi, tiga ujung pipa transmisi ukuran 6 inci hilang. Di sungai Mahena, pipa 6 inci putus, dan di Manente bahkan ada pipa yang lebih besar, 12 inci, yang juga rusak,” jelas Teguh.
Kerusakan ini menyebabkan air tidak bisa masuk ke instalasi pengolahan di SPL maupun IPA, sehingga aliran ke pelanggan sempat terhenti.
Upaya Cepat Perbaikan Jaringan Pipa
Tim teknis dari Perumda Ake’U Banua segera bergerak untuk memperbaiki pipa yang rusak. Namun, setelah pipa transmisi selesai diperbaiki, ditemukan kerusakan lain pada pipa distribusi di Manente dan Mala Pintu.
“Kami sempat kaget, setelah perbaikan di Manente dan Mahena selesai, ternyata pipa 6 inci di sungai Manente yang menghubungkan IPA Mahena ke layanan Manente juga putus. Begitu juga di jalur Kolongan menuju Mala Pintu, pipa 4 inci mengalami kerusakan. Semua langsung kami tangani,” ujar Teguh.
Setelah seluruh pipa berhasil diperbaiki, aliran air kembali dimasukkan ke instalasi pengolahan IPA untuk segera didistribusikan ke masyarakat.
Teguh memastikan bahwa seluruh perbaikan dilakukan dengan cepat agar pelanggan Perumda Ake’U Banua bisa kembali mendapatkan pasokan air bersih seperti biasa.